Viral Pemuda Rawat Ibu ODGJ Tanpa Air dan Listrik Selama 12 Tahun

Pemuda Rawat Ibu ODGJ

Rumah Mewah jadi Saksi Bisu Perjuangan Pemuda Rawat Ibu ODGJ

Happyparc.com – Berita Viral Pemuda Rawat Ibu ODGJ selama 12 tahun tanpa air dan listrik. Tiko (23) menceritakan kisahnya merawat sang Bunda, Eny selama 12 tahun dengan kondisi gelap gulita tanpa listrik pada rumah mewah yg terbengkalai di Komplek PLN, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur. Faktanya hanya memakai lilin sebagai penerangan mereka. Tiko merawat ibunya semenjak 2010 sesudah sang ayah pergi meninggalkan mereka hingga kini tidak balik.

 

Tiko mengatakan setelah kepergian sang ayah, kesehatan jiwa ibunya mulai terganggu dan mengalami depresi. Terlebih di usia belia Tiko harus merawat sang bunda seorang diri. Setelah ayahnya pergi, listrik dan air pada kediaman itu di cabut. Untuk memenuhi kebutuhan sehari hari, Tiko mengambil satu ember air pada tempat tinggal tetangganya.

 

Tiko menganggap kondisi ibunya yg mengalami depresi di picu kepergian ayahnya dan usaha famili yang mendadak bangkrut. Jadi air ngambil dari sebelah kan terdapat sanyo (pompa air), ngambil satu ember-satu ember gitu. kalau buat listrik mereka gunakan lilin,” tuturnya. Tiko pun terpaksa putus sekolah semenjak kelas satu Sekolah Menengah Pertama.

PPSU dan Team Relawan Membantu Membersihkan Rumah Mewah Ibu Eny

Viral Pemuda Rawat Ibu ODGJ Tanpa Air dan Listrik Selama 12 Tahun
 

Jakarta – Sebelumnya, viral pada media sosial mengenai kehidupan Pemuda Rawat Ibu ODGJ, yg bernama Tiko sebab tinggal pada rumah mewah tanpa listrik dan air selama puluhan tahun. Tiko merawat sang bunda yang di duga mengalami depresi selama 12 tahun dalam rumah mewahnya yg terbengkalai tersebut. Eny diduga mengalami depresi sejak ditinggalkan sang suaminya pada 2010.

 

Kelompok relawan yg bersimpati dengan keadaan rumah bunda Eny, datang membersihkan tempat erbsebut di bantu PPSU. Dengan kondisi debu sangat tebal, rumahnya sudah tidak terawat atau tidak ditempati,” kata Gatot. kegiatan pembersihan rumah mewah berlantai 2 yg terbengkalai itu juga melibatkan anggota petugas Penanganan Prasarana Umum (PPSU) serta kelompok relawan.

Baca juga: Tambang Batu Bara Meledak.

Menjadi Satpam Komplek untuk Memenuhi Kebutuhan Hidup

Pemuda Rawat Ibu ODGJ
 

Lambat laun kondisi oleh mak pun kian parah, Tiko kemudian di tawari pekerjaan oleh ketua RT setempat menjadi petugas keamanan kompleks. Terhitung, Tiko sudah empat tahun bekerja sebagai satpam pada komplek rumahnya.

 

Meski kondisi ekonominya sulit, niat untuk menjual tempat tinggal tadi tidak pernah terlintas dibenak Tiko dan ibunya. Rumah itu permanen di pertahankan sinkron asa oleh ibu. alasannya adalah mungkin karena peninggalan papah, kurang memahami jua aku.

Ibu Eny Merasa Masih Menjadi Orang kaya

Lurah Jatinegara Slamet Sihabudin menyebut pemilik tempat tinggal mewah terbengkalai, Eny Sulkaesih (58). Kerap menolak bantuan baik berasal rakyat setempat maupun pemerintah lantaran merasa bisa mencukupi kehidupan sehari-hari. Warga sekitar kurang lebih kerap menyampaikan donasi kepada Eny, namun di tolak secara mentah-mentah ujar Selamet.

 

Masyarakat lantas berupaya supaya donasi itu tersalurkan dengan memberikan pekerjaan kepada anak semata wayang Eny, Pulung Mustika Abima alias Tiko (23) sebagai petugas keamanan komplek. Bantuan itu di berikan ketika Tiko tengah bekerja. Pasalnya, Jika bantuan itu di salurkan secara eksklusif oleh pihak RT hingga ibu-bunda PKK, Eny pasti menolak.

 

Jadi si Tiko yg suruh ambil, nanti di bawa pulang untuk Ibu Eny. Lebih lanjut, Slamet menuturkan warga lebih kurang pula memberikan donasi air bersih. Selain itu, Tiko juga menadah air hujan buat kebutuhan sehari-hari.

Pemuda Rawat Ibu ODGJ Dulunya Pernah Mendapat Beasiswa

menurut Slamet, Tiko merupakan anak yang berprestasi.Bahkan sempat mendapatkan beasiswa sebelum menetapkan buat putus sekolah di kelas 1 SMP sebab keterbatasan ekonomi. Ketua RT 06 RW 02 Jatinegara berupaya agar Tiko dapat balik menempuh pendidikan. Tiko lantas di danai buat sekolah Paket C. Akhirnya sama lingkungan di usahakan biar mampu sekolah.

 

Kemudian mengajar Tiko supaya sekolah mobil. Jadi Tiko di berdayakan sama lingkungan jikalau terdapat yang perlu bepergian bisa jadi sopir. Rumah mewah terbengkalai tadi, sebelumnya menyimpan barang-barang mewah. Karena keterbatasan ekonomi, Tiko terpaksa menjual barang-barang itu demi memenuhi kebutuhan sehari-hari.